Tuesday, December 22, 2009

bersama sebab rasa sayang atau sebab perlu?

suatu hubungan itu akan berakhir sesuai dengan berakhirnya penyebab terjadinya hubungan itu. jika suatu hubungan itu bermula sebab rasa rasa perlu. maka hubungan itu akan berakhir setelah tidak ada rasa perlu. begitu juga dengan rasa sayang. hubungan itu akan berakhir jika sudah tidak ada lagi rasa sayang.

tapi apa yang perlu kita ketahui di sini?

apa perbedaan rasa sayang dan rasa perlu?

rasa perlu, jika anda merasa perlu dengan sebuah buku, maka ketika buku itu rusak. mungkin anda akan membiarkannya. dan mencari buku yang lain. itulah kebiasaan rasa perlu.

namun jika anda menyayangi, jika buku itu rusak, anda akan berusaha untuk memperbaikinya serta menjaganya dengan lebih baik.jika anda menyayagi sekuntum bunga, maka anda akan berusaha untuk menjaga dan merawatnya. menyiram dan memupuknya. jika bunga itu terkena hama, maka anda akan berusaha untuk membersihkan hama itu. anda tidak akan membuang bunga itu begitu saja. anda akan berusaha untuk menyelamatkan bunga itu.
itulah sedikit perbedaan antara perlu dan sayang.

Monday, December 21, 2009

tidak tahu siapa tuhan kita?

ketika ditanyakan"siapa yang tahu siapa tuhan kita?" tiada jawaban. ada beberapa orang yang berkata. tuhan saya adalah tuhan. ada juga yang berkata, saya lah tuhan kamu. jawaban yang cukup mampu membuat telinga saya menjadi merah dan panas.

saya coba untuk menenangkan hati saya. saya redakan emosi saya. "mereka hanya anak-anak..dan mungkin tidak ada yang mengajarkan mereka tentang semua itu."

mereka tidak tahu apa itu tuhan.tapi saya tahu bahwa mereka adalah muslim. mereka sudah memeluk islam. bagaimana mereka bisa memeluk islam tanpa tahu siapa tuhan kita atau pun apa itu tuhan. apa yang terjadi sebenarnya? siapa yang menjadi saksi bahwa mereka sudah masuk islam?

siapa sebenarnya yang bertanggungjawab terhadap semuai ini. apakah kerajaan? atau umat islam semuanya?



apakah kita hanya duduk diam terhadap semua ini? dan membiarkan mereka tetap tidak tahu tentang islam bahkan hal yang sangat asas dalam islam?

Sunday, December 13, 2009

berhati-hati, iblis menyerangmu dengan ibadah

ramai orang yang tidak sadar akan serangan-seragan iblis ini. iblis ini sangat pandai menjebak dan menjerat manusia. ada yang diajak untuk maksiat, ada juga yang diajak untuk berjihad, diajak untuk berdakwah, dan diajak untuk beribadah.

berbagai cara yang digunakan oleh iblis untuk menggoda manusia agar tersesat dari jalan yang benar hingga putus asa dari rahmat ALLAH.

kalau diajak untuk maksiat, manusia dengan jelas akan melihat kesalahannya. dan bisa langsung bertobat jika dia mau. jika berbuat dosa, jelas terasa oleh pelakunya.

diajak untuk berjihad,
diajak berdakwah
diajak beribadah


diubahnya niat-niat orang-orang yang diajaknya untuk berjuang dan beribadah itu. ditimbulkannya sifat riya' dalam diri, sehingga sifat ini membakar hingga habis setiap amal yang dilakukan. setiap amal yang dilakukan hanya untuk bangga-bangga. agar bisa bercerita kepada orang lain tentang kehebatan diri.

diajak untuk beribadah

diajak beribadah, tapi tidak mengikuti sunnah. eribadah dengan hal-hal yang bid'ah sehingga amal-amal itu tertolak. di dengan semangatnya bid'ah-bid'ah itu disebarkan sebab ketiadaan islam dalam diri. sehingga menganggap hal-hal yang bid'ah sebagai ibadah. padahal hal-hal itu bisa menyebabkan pelakunya mendapatkan tempat di neraka.
berhati-hatilah.
tetaplah berjaga-jaga dari jerat-jerat serta ranjau-ranjau iblis.

Thursday, December 10, 2009

Mereka yang hilang dijalan dakwah



“Pergi meninggalkan jalan dakwah atau berhenti melakukan dakwah” Inilah yang banyak terjadi di jalan dakwah. Ketika da’i-da’i hilang meninggalkan jalan dakwah.

“dakwah ke perkampungan orang asli”

Disaat masih diuniversity, para mahasiswa dengan penuh semangat menyusun program jangka panjang dan jangka pendek untuk masuk ke perkampungan orang asli. Program disusun begitu rapi dan terlihat mantap. Setiap program yang diadakan, selalunya tidak kurang dari 40 orang yang turun bersama berdakwah ke kampung orang asli. Menebarkan islam, memperlihatkan dunia islam, dan menyampaikan dakwah islam. Hampir setiap negeri di Malaysia ini mereka datangi. Dengan penuh semangat mereka berdakwah.

Masuk ke kampung-kampung orang asli yang jauh dari bandar. Menginap disana, meninggalkan rumah dan asrama. Tinggal di rumah yang berlantaikan buluh, tidur diatas lantai buluh dalam keadaan kedinginan, meninggalkan tempat tidur mereka yang hangat dan nyaman di asrama dan di rumah mereka. Bahkan lebih dahsyat lagi, ada yang sanggup untuk tidak merayakan hari raya bersama keluarga mereka dan memilih merayakan hari raya di perkampungan orang asli yang jauh dari bandar dan jauh dari keluarga mereka.

“Tapi apa yang terjadi ketika mereka telah selesai belajar?”

Ketika mereka mereka telah selesai belajar, mereka tidak lagi masuk ke perkampungan orang asli. Bahkan ketika dihubungi dan diajak untuk masuk ke kampung orang asli, berbagai alasan disampaikan. Ada yang tidak mau menjawab panggilan.

“Apa sebenarnya yang kita cari?”

Apa sebenarnya yang kita cari dalam perjalanan ini? Adakah hanya sekedar suka-suka? Sekedar mengisi waktu? Atau mencari pandangan manusia agar dianggap sebagai seorang da’i? Atau sekedar mencari pengalaman?

Banyak alasan dan penyebab serta yang dicari oleh seseorang yang pergi “berdakwah”. Ada yang ingin dikenal oleh media, mencari gelar, agar disanjung, mencari pengalaman, dan berbagai tujuan-tujuan lain. Tapi semua itu bergantung pada diri masing-masing. Kita masing- masing yang menentukan tujuan dan niat langkah kita dan kita juga lah yang harus menentukan akhir langkah kita. seperti yang dikatakan dalam sebuah hadis yang sudah sangat mashur ditelinga kita.

“innamal a’malu binniat”